4/04/2015

sekilas

Sebagai manusia muda pada umumnya, setiap pagi setelah saya bangun hal yang pertama saya lakukan adalah mengecek handphone saya, biasanya hanya ingin melihat waktu dan seringkali merembet pada deretan chat yang belum dibaca, timeline dan segala kabar bahagia, sedih dan absurd baik dari kawan baru maupun kawan lama dan pagi ini kebiasaan membuka sosmed itu berujung pada saya membaca beberapa blog kawan - kawan lama saya yang surprisingly masih aktif. Saya membaca kata demi kata, post demi post dan lalu merasa dekat dengan mereka meski sudah jarang bertemu dan juga memberikan saya view baru terhadap hidup sehari - hari. Seketika pun saya berpikir, I used to blog too, it once feels like a remedy. Dan disinilah saya, membuka blog lama yang entah sudah berapa tahun tidak dibuka, semenjak ulang tahun saya yang ke delapan belas, blog ini melewatkan yang ke sembilan belas, ke dua puluh dan lalu ke dua puluh satu.
Saya berusaha mengingat mengapa saya berhenti menulis, living the most of the moment, dahulu saya berpikir. Kadang hari - hari menjadi sangat menarik dan menyenangkan dan membuat saya ingin menikmati setiap momennya tanpa harus repot - repot upload dan 'melaporkan'nya, you just wanna be there in that seconds and minutes, live. Lucunya setelah melihat blog ini, dahulu saat hidup saya masih lebih simpel dan ringan, semua yang saya post sangatlah bersifat daily life namun entah mengapa dengan post disini, kehidupan sehati - hari itu menjadi lebih menarik.

Writing was a remedy.
And now, writing might still be my remedy.

--
coming back soon